Peluang Bisnis Online

Photobucket Photobucket photobucket Photobucket

Minggu, 29 Mei 2011

MASALAH PSIKIATRI PASCA PERSALINAN

Psikologi pada masa nifas
            Perubahan emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi. Kondisi ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke 12 setelah melahirkan.
Pada 0 – 3 hari setelah melahirkan, ibu nifas berada pada puncak kegelisahan setelah melahirkan karena rasa sakit pada saat melahirkan sangat terasa yang berakibat ibu sulit beristirahat, sehingga ibu mengalami kekurangan istirahat pada siang hari dan sulit tidur di malam hari.
            Pada 3 – 10 hari setelah melahirkan, postnatal blues biasanya muncul, biasanya disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataannya berdasarkan riset yang dilakukan paling banyak muncul pada hari ke lima. Postnatal blues adalah suatu kondisi di mana ibu memiliki perasaan khawatir yang berlebihan terhadap kondisinya dan kondisi bayinya sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja perubahan pada kondisi dirinya atau bayinya.
            Pada 1 – 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan menuju pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota keluarga terdekat. Semakin baik perhatian yang diberikan maka semakin cepat emosi ibu kembali pada keadaan normal.
“third days blues”
50 – 70% terjadi instabilitas emosional pada ibu pasca persalinan dengan penyebab yang tidak jelas.
Gejala berawal antara hari ke 3 – 5 pasca persalinan.
Instabilitas emosional dapat berlangsung kurang dari 1 minggu namun ada kasus yang dapat terjadi sampai berbulan-bulan.
DEPRESI PASCA PERSALINAN
8 – 12 % wanita pasca persalinan akan menampakkan tanda-tanda depresi dalam 5 bulan pertama pasca persalinan.
Resiko tinggi mengalami kejadian ini :
1.      Ibu berusia < 16 tahun
2.      Riwayat keluarga dengan depresi atau pernah menderita depresi.
3.      Depresi pada masa hamil
4.      Masalah hubungan keluarga pada masa remaja.
5.      Tidak ada dukungan dari pasangan selama kehamilan dan persalinan.
6.      Merawat bayi sendirian tanpa keluarga atau teman.
7.      Pengalaman negatif saat berhubungan dengan tenaga kesehatan selama kehamilan.
8.      Riwayat komplikasi kehamilan.

PSIKOSIS PASCA PERSALINAN
1 – 3 % wanita mengalami kejadian psikosis pasca persalinan dalam bentuk manik atau depresi namun ada juga yang diselingi dengan episode skizofrenik.
Gangguan ini dapat terjadi secara mendadak pada hari 5 – 15 pasca persalinan. Pada awalnya pasien merasa bingung, cemas, tidak dapat tidur dan sedih. Delusi (merasa bahwa anaknya mengalami sesuatu yang berbahaya) atau halusinasi terjadi dengan cepat.
Pasien harus segera memperoleh perawatan secara profesional.

TROMBOEMBOLI

Trombosis vena dapat terjadi selama kehamilan atau sering terjadi pada masa nifas antara hari ke 5 – 15.
Perawatan obstetric yang baik dan ambulasi dini dapat menurunkan kejadian penyakit tromboemboli.
Proses thrombosis selalu berawal dari vena profunda tungkai bawah namun dapat pula menjalar ke atas menuju vena femoralis atau vena-vena dalam panggul. Situasi ini sering menyebabkan terjadinya emboli paru.

DIAGNOSIS DVT – DEEP VEIN THROMBOSIS
Tanda klinik adalah terjadinya demam ringan, kenaikan frekuensi nadi dan rasa lesu.
Tanda klinik tak dapat member informasi mengenai progresivisitas penyakit.
Konfirmasi diagnosis adalah dengan menggunakan “colour – enhanced Doppler imaging” pada vena tibialis dan femoralis.

Diagnosis emboli paru :
·         Dispneoe
·         Nyeri dada
·         Sianosis
·         Krepitasi pada auskultasi paru
Terapi DVT :
·         Heparin infuse (20.000 dalam 500 PZ dengan kecepatan 25 ml/jam untuk mencapai dosis 25.000 IU per hari) selama 5 hari dan dipantau dengan pemeriksaan APTT. Active Partial Tromboplastin Time.
·         Tirah baring dengan tungkai di elevasi selama heparinisasi.
Terapi Emboli Paru :
·         Heparin bolus 25.000 IU intra vena dan diikuti dengan pemberian per infuse seperti ada kasus DVT

INFEKSI MASA NIFAS

FEBRIS PUERPERALIS adalah meningkatnya suhu tubuh di atas 38⁰C selama 24 jam yang terjadi setelah hari pertama sampai hari ke 10 pasca persalinan atau abortus.
Infeksi dapat bersifat genital atau non-genital.
Etiologi :
INFEKSI GENITAL
1.      Patogen potensial yang berada dalam vagina secara normal :
·         Streptococcus anerobik
·         Basil gram negative anerobik
·         Streptococcus hemolyticus (selain group A)
2.      Bakteri yang berasal dari organ visera sekitar :
·         E Coli
·         Clostridium Welchii
3.      Bakteri yang berasal dari organ jauh :
·         Stafilokok
·         Streptokus Hemolitikus Grup A
4.      Mycoplasma hominis
INFEKSI NON-GENITAL
1.      Infeksi traktus urinarius : E Coli
2.      Infeksi mammae : stafilokok
LOKASI DAN PENYEBARAN INFEKSI
Sebagian besar infeksi nifas yang berasal dari traktus genitalis merupakan infeksi ascending dari vagina atau servik dan mengadakan infeksi pada lokasi plasenta. Penyebaran selanjutnya dari tempat ini dapat terus ke atas mengenai tuba falopii-parametrium sehingga menyebabkan pelvio peritonitis.
DIAGNOSIS
1.      Pemeriksaan payudara : mastitis
2.      Pemeriksaan urine : bakteriuria
3.      Palpasi abdomen : nyeri abdomen
4.      Inspeksi genitalia : infeksi luka jalan lahir
5.      Hapusan vagina : pemeriksaan bakteriologi
TERAPI
1.      Rawat di RS
2.      Antibiotika spektrum luas yang tepat
3.      Metronidazole 3x500mg selama 5 hari

INFORMED CONSENT DAN INFORMED CHOICE

Informed concent bukan hal yang baru dalam bidang pelayanan kesehatan. Informed concent telah diakui sebagai langkah yang paling penting untuk mencegah terjadinya konflik dalam masalah etik.
Informed concent berasal dari dua kata, yaitu informed (telah mendapat penjelasan/keterangan/ informasi) dan concent (memberikan persetujuan / mengizinkan. Informed concent adalah suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapatkan informasi.
Dalam PERMENES no. 585 tahun 1989 (pasal 1)
Informed concent ditafsirkan sebagai persetujuan tindakan medis adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien tersebut.
Langkah-langkah pencegahan masalah etik
Dalam pencegahan konflik etik dikenal ada 4, yang urutannya adalah sebagai berikut :
1.       Informed concent
2.       Negosiasi
3.       Persuasi
4.       Komite etik
Informed concent merupakan butir yang paling penting, kalau informed concent gagal, maka butir selanjutnya perlu dipergunakan secara berurutan sesuai dengan kebutuhan.
Informed concent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien / walinya yang berhak terhadap bidan untuk melakukan suatu tindakan kebidanan terhadap pasien sesudah memperoleh informasi lengkap dan yang dipahaminya mengenai tindakan itu.
Dalam proses informed concent :
1.       Dimensi yang menyangkut hukum
Dalam hal ini informed concent merupakan perlindungan bagi pasien terhadap bidan yang berperilaku memaksakan kehendak, di mana proses informed concent sudah memuat :
·         Keterbukaan informasi dari bidan kepada pasien.
·         Informasi tersebut harus dimengerti pasien.
·         Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan kesempatan yang baik.
2.       Dimensi yang menyangkut etik
Dari proses informed concent terkandung nilai etik sebagai berikut :
·         Menghargai kemandirian/otonomi pasien.
·         Tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila dibutuhkan/diminta sesuai dengan informasi yang telah dibutuhkan.
·         Bidan menggali keinginan pasien baik yang dirasakan secara subjektif maupun sebagai hasil pemikiran yang rasional.

Informed choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternative asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice) harus dibedakan dari persetujuan (concent). Persetujuan penting dari sudut pandang bidan, karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang dilakukan oleh bidan. Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita (pasien) sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran bidan tidak hanya membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal ini sejalan denga kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993, bahwa bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan dan mendorong wanita untuk menerima tanggung jawab untuk hasil dari pilihannya.
Rekomendasi
1.       Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai aspek agar dapat membuat keputusan klinis dan secara teoritis agar dapat memberikan pelayanan yang aman dan dapat memuaskan kliennya.
2.       Bidan wajib memberikan informasi secara rinci dan jujur dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh wanita dengan menggunakan media alternatif dan penerjemah, kalau perlu dalam bentuk tatap muka secara langsung.
3.       Bidan dan petugas kesehatan lainnya perlu belajar untuk membantu wanita melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab untuk keputusan yang mereka ambil sendiri.
4.       Dengan berfokus pada asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan fakta, diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin.
5.       Tidak perlu takut akan konflik tapi menganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan suatu tekanan positif.
Bentuk pilihan (choice) yang ada dalam asuhan kebidanan
Ada beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat dipilih oleh pasien antara lain :
1.       Gaya, bentuk pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan laboratorium /screaning antenatal
2.       Tempat bersalin (rumah, polindes, RB, RSB atau RS) dan kelas perawatan di RS
3.       Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan
4.       Pendampingan waktu bersalin
5.       Clisma dan cukur daerah pubis
6.       Metode monitor denyut jantung janin
7.       Percepatan persalinan
8.       Diet selama proses persalinan
9.       Mobilisasi selama proses persalinan
10.   Pemakaian obat pengurang rasa sakit
11.   Pemecahan ketuban secara rutin
12.   Posisi ketika bersalin
13.   Episiotomi
14.   Penolong persalinan
15.   Keterlibatan suami waktu bersalin, misalnya pemotongan tali pusat
16.   Cara memberikan minum bayi
17.   Metode pengontrolan kesuburan

Cara Memandikan Bayi

    
     Memandikan bayi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh bayi.Hal-hal yang perlu di perhatikan ketika memandikan bayi adalah
1.memberikan rasa nyaman
2.memperlancar peredaran darah
3.mencegah infeksi
4.meningkatkan daya tahan tubuh
5.menjaga dan merawat intergrasi kulit

Persiapan Alat
1.perlengkapan umum
a.ruangan yang cukup
b.Tempat cuci tangan dengan air mengalir
c.meja bayi
d.Handuk pengering  tangan            
e.Keranjang tempat pakaian kotor                                         
2.alat-alat medis
a.larutan boorwater
b.Timbang bayi
c.bengkok
d.termometer air
e.kapas bersi
f.kasa bersih
3.Alat mandi
a.bak mandi
b.Tremos berisi air panas
c.Handuk besar
d.Wasalap 2buah
e.sabun bayi pada tempatnya
f.sampoo bayi
g.cotton bud
h.baby oil
i.bedk bayi
j.sisir
k.pakian bayi(popok/celana bayi,gurita,baju,kain untuk pembungkus bayi[bedung]
      
Pelaksanaan
1.jelaskan  pada ibu tentang tujuan dan prosedur pelaksanaanya.
2.cuci tangan dengan air mengalir
3.dekatkan alat-alat dan perkenankan ibu untuk melihat pelaksanaannya
4.Pasang handuk besar, dapat di lipat menjadi dua bagian untuk alas
5.Siapkan baju, popok gurita terbuka diiatas kain pembedung, lipat rapi arigar mudah dibuka (gurita, bagi bayi yang belum lepas tali pusatnya).
6.Siapkan air hangt dan menuangkan air dingin terlebih dahulu, lalu air panas dalam bak mandi, ukur suhu antara 37-40 C (suam kuku), bila tidak ada thermometer gunakan sikutangan utuk mengkur kehangatannya.
7.buka baju keseluruhanya, lalu bayi  ditimbang berat badannyaa
8.Selimuti dengan handuk bersih atau kain pembedungnya
9.Pertama,bersihkan mata dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan air aquabides ataw larutan boorwater. setiap usapan kapas di buang, arah usapan dari dalam keluar
10.Ambil waslap yang sudah dibasahi air hngat di usapkan di wajah,hidung telinga,kemudian wajah dikeringkan dengan handuk
11.Ambil cooton bud di basahi baby oil untuk membbersihkan lubang hidungdan telinga,perlahan jangan sampe masuk terlalu dalam kelubang telinga dan hidung
12.Bersihkan kepala dan rambut dengan meratakan larutan sampoo ketelapak tangan kita usapkan keseluruh kepala bayi
13.Buka kain pembedung bayi, usapkan waslap yangsudah di basahi dengan sabun pada badan bayi (dada, punggung) ekstrimitas(kaki tangan)
14. Perhatian khusus harus di perhatikan pada lipatan kulit daerah aksila, paha
15.Angkat kaki dengan pegang kuat masukan kedalam bak mandi bilas rambut dan kepala sampai bersih, lalu bilas dengan waslap bersih yang sudah di basahi mulai dari dada, lipatan paha, genital sampai ekstrimitas(kai tangan). Sambil mengangkat bayi jepit handuk pengalas bayi dan kedua jari tangan kiiri kita dan masukan ke kranjang yang telah di siapkan
16.Telungkupkan bayi atau miringkan bayi ke kiri dan ke kanan untuk membersihkan lipatan paha dan bokong sampe bersih.sambil di bilas,biarkan biarkan bayi telungkup diatas telapak tangan agar dapat mengapung dengan anggota gerak terendam di dalam air teknik ini harus di perhatikan yaitu menyangga kepala bayi secara hati hati agar tetap  berada di atas permukaan air dengan menahan bagian dagunya serta memalingkan kepala bayi ke satu sisi dan menjaga agar kedua lengannya terendam air
17.Balik posisi bayi sedemikaian rupa untuk dibilas badan depan atau dadanya,lalu di angkat dari bak mandi untuk di letakan di atas handuk  pengering yang telah di siapkan di atas meja bayi/tempat tidur ibu
18.Keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk bersih.
19.bersihkan tunggul tali pust yang belum lepas denggan kapas,air garam fisiologis,atau aquabides.bila tali pusat masih basah,bersihkan dari arah ujung ke pangkal. Bila tali pusat telah kering,bersihkan dari arah pangkal ke ujung bila tali pusat sudah lepas,bersihkan bekas pangkal tali pusat dengan air sabun saat di mandikan

20.bungkus tali pusat dengan kasa bersih dan kering
21.kenakan pakian bayi dan bungkus dengan kain pembedong.
22.usap tipis tipis bedak bayi pada daerah wajah

23.sisir rambut bayi secara perlahan

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Diploma III Kesehatan Poltekkes Semarang


Bagi teman-teman yang barusan lulus SMA pasti lagi bingung ne,,, milih-milih bakal ngelanjutin kuliah di mana. Coba dipikir-pikir kembali kira-kira bidang ilmu apa yang cocok buat teman-teman juga menyenangkan untuk dijalani,,, tetapi harus tetap memikirkan prospek pekerjaan di masa depan, ini salah satu informasi buat teman-teman yang berminat memilih jurusan kesehatan,,,(atau pengen  jadi Bidan seperti saya,,,^_^ )… silakan di baca….. dan semoga sukses,,,
--------------------------------------------------------------------------------------------

SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PROGRAM DIPLOMA III KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012


Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan tenaga kesehatan yang professional sejalan dengan program pembangunan kesehatan dewasa ini, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang telah melakukan  pengembangan di berbagai bidang mulai dari kurikulum, SDM, sarana-prasarana, penjaminan mutu serta sistem manajemen pendidikan.
Upaya tersebut telah mendatangkan Prestasi Tingkat Nasional dengan diperolehnya Piala Citra Pelayanan Prima di  bidang Pendidikan Tenaga Kesehatan. Demikian pula pada tahun 2011 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang telah memperoleh sertifikat ISO 9001 :  2008 di bidang pendidikan tenaga kesehatan. Prestasi tersebut sebagai wujud tanggung jawab Institusi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam mendidik dan menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu bersaing di era global
Memasuki tahun ajaran baru 2011/2012 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang membuka pendaftaran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipensimaru) Program Diploma III melalui seleksi Jalur Umum dan Jalur MandiriProgram seleksi dibuka untuk memperoleh raw input calon mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan minat yang tinggi menempuh pendidikan bidang kesehatan.
Untuk keterangan selanjutnya silakan download pengumuman dibawah ini :

DOWNLOAD PANDUAN SIPENSIMARU DISINI


NB:
Pada saat proses verifikasi dan pengambilan kartu ujian, uji tulis, uji kesehatan, dan registrasi mahasiswa baru:
  1. diwajibkan berpakaian rapi dan sopan
  2. dilarang memakai pakaian berbahan jeans
  3. memakai sepatu  

Sabtu, 14 Mei 2011

Hipoglikemia


A      Pengertian
Hipoglikemia adalah kondisi bayi dengan kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl. Yang dapat member gejala (simtomatis) atau tidak member gejala (asimtomatis). Biasanya terjadi pada bayi besar (makrosomia) terutama bayi dari ibu DM.
B       Faktor Risiko
Bayi cukup bulan yang sehat, secara efisien menghasilkan energi melalui metabolism aerob. Bayi yang mengalami asfiksia, stress atau hipoksia dapat mengalami hipoglikemia.
C       Bayi yang Berisiko terkena Hipoglikemia
1       Bayi dari ibu DM
2       Bayi yang besar untuk masa kehamilan (BMK)
3       Bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK)
4       Bayi kurang bulan dan lewat waktu
5       Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia)
6       Bayi eritroblastosis
7       Obat-obat yang dikonsumsi ibu. Misalnya steroid, beta simpatomimetik, beta blocker
D      Preventif
1       Monitor penyakit DM pada ibu dan kontrol kadar glukosa ibu hamil dengan DM
2       Lakukan tata laksana resusitasi yang baik dan benar
3       Pantau gambaran klinis bayi baru lahir dari ibu DM
4       Periksa kadar glukosa bayi dari ibu DM
E        Diagnosis
1       Anamnesis
a.     Ibu menderita DM sebelum dan selama kehamilan, terutama DM yang tidak terkontrol
b.     Bayi mengalami kesulitan persalinan karena bayi besar
c.      Bayi lahir dengan gejala lemas atau letargi, kadang-kadang sampai kejang
2       Klinis
Tanda hipoglikemia tidak bersifat spesifik dan dapat serupa dengan tanda dari banyak masalah lain. Sehingga kadar glukosa harus selalu dievaluasi dan ditangani bila terdapat faktor risiko dan tanda-tanda sebagai berikut :
a.     Sianosis
b.     Kejang atau tremor
c.      Letargi dan menyusu yang buruk
d.     Apnea, sesak napas
e.     Tangisan yang lemah atau bernada tinggi
F        Tata Laksana
1       Pemberian asupan enteral dini merupakan tindakan pencegahan tunggal yang paling penting.
2       Bila terjadi kejang, hentikan kejang dengan fenovarbita 10 – 20 mg/kg.
3       Bila terjadi gangguan napas berupa apnea, lakukan resusitasi. Bila terjadi sesak napas, berikan oksigen.
4       Bila glukosa darah kurang dari 25 mg/dl atau terdapat tanda hipoglikemia, maka :
a.     Pasang jalan intravena. Bila jalur intra vena tidak dapat dipasang dengan cepat, berikan glukosa melalui pipa lambung.
b.     Berikan glukosa 10% 2 ml/kg secara intravena bolus pelan selama 5 menit.
c.      Infus glukosa 10% sesuai kebutuhan rumatan.
5       Periksa kadar glukosa darah 1 jam setelah bolus glukosa dan kemudian setiap 3 jam apabila :
a.     Kadar glukosa kurang dari 25 mg/dl, ulangi pemberian bolus glukosa seperti di atas dan lanjutkan pemberian infus.
b.     Kadar glukosa antara 25 – 45 mg/dl, lanjutkan infus dan ulangi pemeriksaan kadar glukosa setiap 3 jam sampai kadar glukosa 45 mg/dl atau lebih.
6       Anjurkan ibu untuk menyusui
7       Bila kemampuan minum bayi meningkat, turunkan pemberian cairan infuse setiap hari secara bertahap. Jangan menghentikan infuse secara tiba-tiba.
8       Bila glukosa darah kurang dari 25 – 45 mg/dl tanpa tanda hipoglikemia :
a.     Anjurkan ibu untuk menyusui.
b.     Pantau tanda hipoglikemia, bila dijumpai maka segera lakukan penanganan.
c.      Periksa glukosa darah dalam tiga jam sebelum pemberian minum selanjutnya :
1)    Bila kadar glukosa kurang dari 25 mg/dl atau terdapat tanda hipoglikemia , tangani seperti tersebut di atas.
2)    Bila kadar glukosa darah masih antara 25 – 45 mg/dl, tingkatkan frekuensi pemberian minum ASI
3)    Bila kadar glukosa lebih dari 45 mg/dl, maka lakukan pemantauan seperti petunjuk pemantauan
G      Pemantauan
Setelah bayi diberi terapi dan kadar glukosa darah sudah menjadi normal kembali, maka kemudian dilakukan pemantauan sebagai berikut :
1       Jika bayi mendapatkan cairan intravena , lanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah setiap 12 jam.
2       Jika bayi sudah tidak mendapat infuse, periksa kadar glukosa darah setiap 12 jam sebanyak dua kali pemeriksaan. Jika normal hentikan pemeriksaan.

Rabu, 11 Mei 2011

Sejenak,,,,(motivasi hidup)

Hidup ini singkat
Jadi berikanlah yang terbaik

Bagaimana Anda jalani hidup Anda selama ini ?

Bagaimana jika Anda bisa lebih bahagia?
Bagaimana jika Anda bisa lebih sukses?
Bagaimana jika Anda bisa lebih dicintai?

Jika Anda bisa menjadi orang luar biasa
Kenapa Anda berhenti berusaha
dan puas jadi orang biasa?

Dalam hidup Anda,
Apa yang Anda inginkan?
Apa yang Anda banggakan?

Ketika jasad Anda telah berselimut tanah,
Bagaimana orang lain akan mengingat Anda?

Bagaimana jika sesungguhnya,
Anda ditakdirkan hidup lebih baik?

Kebanyakan orang tidak pernah tahu

Jadi,
hidup seperti apa yang Anda pilih
(coba renungkan,,,)

Dikutip dari "Kubik Leadership"

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution